Kamis, 25 Februari 2010

Scared of Bums

Dinamika berliku yang mewarnai perjalanan mereka mulai dari pergantian nama band (awalnya bernama Society Threat), pergantian personel (Elel, Dekwan dan Astika sempat berkiprah di grup ini), hingga perluasan genre (dari Melodic Core ke Metal Melodic Core); justru membuat Scared of Bums menjadi makin dewasa dan lebih tahan banting dalam menghadapi liatnya kompetisi musik Indonesia. Pelan tapi pasti, band yang mengambil nama dari salah satu album NOFX ini, sejak berdiri Mei 2003 hingga kini termasuk sukses berbicara di skala musik Bali (pula Nusantara, walau belum signifkan). Undangan tampil buat kuartet yang “tidak ingin hidup seperti gembel yang takut pada realita pahit kehidupan” (perluasan makna dari “Scared of Bums”) tercatat amat laris. Bisa dibilang di tiap acara “besar” (utamanya musik Rock) di Bali nama Scared of Bums pasti termasuk di dalamnya. Terbitnya album debut bertajuk sama dengan nama band, “Scared of Bums”, tambah mendongkrak popularitas mereka. Para fans akhirnya bisa bernyanyi bersama saat konser.

Berita paling baru menyebutkan bahwa Scared of Bums mendapat kehormatan masuk sebagai salah satu band pengisi album kompilasi LA Lights Indiefest 2007 yang dijadwalkan rilis pada awal/pertengahan 2008. Oleh majalah Trax serta salah satu jurnalis senior Rolling Stone, Scared of Bums, puja-puji ramai ditebarkan setelah menonton penampilan mereka di panggung.

Today Bali. Tomorrow Indonesia. Hell yeah.

—————————————————-

ARTIST DETAILS
Nama: SCARED OF BUMS
Tanggal/Tahun Berdiri : Mei 2003
Genre: Metal Melodic Core

Personnel:
1. Boker (vokal, gitar pendamping)
2. Arik (bas)
3. Poglaq (gitar utama)
4. Nova (drum)
CONTACT
Manager/Contact Person: Muzz
Tel.: -
Ponsel.: 081916343661
Fax: -
E-mail: balirockabillyriot@yahoo.com
Website/Myspace/Friendster: -
Address: Jl. Kembang Matahari no. 16, Denpasar 80235 – Bali

DISKOGRAFI
1. Scared of Bums
Produser: Donnie & Scared of Bums
Label: Studio V
Rilis: 2007

ADDITIONAL INFOS
Influenced by: NOFX, Sum 41, Metallica

Gigs Terbaik:
1. Negara Rock City, Negara, Bali, 2005
2. Tinker Bell II, Denpasar, Bali, 2006
3. Granat, Denpasar, Bali, 2007
4. LA Lights Indie Fest, Surabaya, 2007



Jejak Sang Pelopor Band Bali

Made Bawa. Menyebut nama itu, kemungkinan besar orang bakal bengong, bingung siapa sosok tersebut. Tapi jika menyebut satu nama ini "LOLOT", maka publik khususnya di bali spontan akan terperanjat terhenyak terdiam kagum dan bangga.

Di Bali, tempatnya lahir dan dibesarkan, Lolot adalah legenda. Lebih tepat lagi: legenda hidup. Sebutan tersebut rasanya pantas disandangkan kepada pria asli Denpasar itu. Simak cermat statistik berikut: Lolot mampu menjual hingga 60.000—beberapa sumber malah menyebut 75.000—keping untuk album debutnya yang terbit pada bulan April 2003, Gumine Mangkin. Yang mencengangkan adalah bahwa karyanya ini seluruhnya berbahasa Bali serta jauh dari Oriental bin Melayu nan mendayu-dayu (tipikal musik Bali sejak era baheula hingga saat itu). Lolot dengan gagah berani mengusung Punk Rock. Wih. Tak siapa pun pernah menduga sambutan publik bakal sebegitu gempita: sixty friggin’ thousand copies, damn! Belum pernah rasanya ada artis Bali sebelum Lolot mampu semenjulang itu menjual album rekaman.

Efek samping luar biasa lainnya adalah sejak saat itu musik berlirik Bali tak lagi dianggap “kampring” terutama oleh publik muda urban. Mendadak saja mendengarkan lagu Bali menjadi sebuah ritual baru yang cool. Dan fenomena kesuksesan Lolot ini instan menginspirasi masyarakat untuk mengekspresikan dirinya. Musik Bali bak terjengkang bangun dari tidurnya. Biduan lawas serta artis karbitan, seniman dan bukan seniman, kecil, besar, tua juga muda, semua tergerak menulis lagu lalu merekamnya di studio kemudian mengedarkannya ke masyarakat luas. Genre musiknya juga beragam. Ada yang membebek Lolot memainkan Punk Rock—Lolot menyebutnya secara khusus sebagai “Bali Rock Alternative”. Ada yang memilih Hip Hop. Ada yang mencoba Reggae. Ada yang mempraktekkan Heavy Metal. Ada yang keukeuh konservatif mendayu-dayu.
Lolot Bali Rock Alternative

Lolot menjadi ikon Musik Bali yang amat unik. Cadas, liar dan apa adanya. Lewat Gumine Mangkin Lolot bertransformasi menjadi idola anak muda baru. Tidak cuma di kalangan orang kebanyakan. Dukungan yang muncul dari kubu underground pun kuat. Benar, jika menilik masa lalunya, Lolot tergolong veteran di skena bawah tanah Denpasar. Sebut saja misalnya keterlibatan dia di awal kemunculan SUPERMAN IS DEAD di mana Lolot merupakan pemain bas paling pertama kala SID masih menggunakan nama Superman’s Silvergun. Lolot juga kerap beraksi di lusinan konser D.I.Y. memainkan Death Metal (!).

Dengan sokongan gigantik dari figur-figur terhormat macam Gus Mantra sebagai manajer, serta musisi berbakat rekan satu band yaitu Lanang, Denny, & Donny; popularitas Lolot meroket duhai tinggi sekali. Tak cuma besar dalam skala lokal. Tapi juga lintas daerah. Lolot riuh dibicarakan utamanya gara-gara kuantitas penjualan albumnya yang ajaib. Sepertinya Lolot adalah satu dari sejuta—atau sepuluh juta?—seniman berbahasa daerah yang sanggup mencapai tingkat keludesan sefenomenal itu.

Album ke berikutnya menyusul kemudian: Bali Rock Alternative (Mei 2004), Meong Garong (Juni 2005), The Best of Lolot (Juli 2006), serta Saling Caplok (Mei 2007). Respons yang didapatkan cenderung beragam. Lucunya sambutan hangat dari masyarakat tendensinya justru terus menurun, mendingin. Pamor mengkilat Lolot pelan tapi pasti makin meredup dari hari ke hari. Sejawat di band-nya pun memisahkan diri, membentuk kelompok lain dengan biduan baru. Pihak manajemen juga melepaskan ikatan profesionalnya. Whew. Dihadapkan pada dinamika sedemikian liar Made Bawa memilih untuk menjauh dari blantika musik. Dia menyepi menghindari publisitas. Segala rumor yang berkembang tidak terlalu ditanggapinya. Lolot memutuskan vakum.

Lolot 01

Vakum? Vakum untuk sementara, maksudnya. Sebab Lolot masih bergairah besar menggeluti musik. Selama menjalani proses alienasinya dengan jagat raya Lolot mengurung diri di studionya dan menulis tembang-tembang baru. Musikator mendapatkan kehormatan memperoleh bocoran 2 karyanya—masih versi mentah, tapi lumayanlah buat ngobatin rindu—yang bakal disertakan di album barunya yang direncanakan terbit pertengahan tahun ini. Yang seru, di albumnya nanti Lolot akan juga menyelipkan lagu berlirik Indonesia. Salah satunya bisa didengar/unduh di sini, bertajuk Pesta. Selain itu kami dari Musikator juga menghadiahi Musikatorians sepasang lagu lawas dari Lolot untuk sekadar sentimental journey, Tresna Memaksa dan Bangsat. Yang lain adalah Confrontational Behaviour, saat saya bareng Lolot masih dalam satu kelompok, Emocore Revolver.

Mari bersulang untuk Lolot

Selasa, 16 Februari 2010

Biodata Mark Hoppus


Sebenarnya saya dari dulu ingin sekali membuat artikel tentang Mark Hoppus, salah satu artis yang saya kagumi di dunia musik. Tak usah lama-lama bercerita langsung saja ke pokok bahasan ( kayak mau belajar aja ya ? ).

Mark terlahir di Ridgecrest, California tanggal 15 Maret 1972 merupakan pentolan grup band Blink 182. Sebelum memulai karir didunia musik Mark dulu sebernarnya bercita-cita menjadi seorang guru ( kok sekarang jadi pemain musik ya ??? ). Dari kecil Mark sudah ditinggalkan oleh orangtuanya dan Mark memutuskan untuk tinggal bersama ayahnya di Washington ( sungguh kasian ya ? oleh karena itu kita harus bersyukur punya ayah dan ibu yang utuh !).

Pertama kali Mark dibelikan bass adalah ketika usianya menginjak 15 tahun, kala itu Mark dibelikan karena membantu ayahnya ketika mengecat garasi rumahnya. Mark pernah bermain di Pier 69 sebagai pemain bass dan mengiri konser The Cure di tahun 1988 silam.

Dalam karirnya Mark mencapai kesuksesannya bersama band Blink 182 dengan kedua rekannya Tom Delonge dan Travis Barker, namun sayang sekarang band ini telah bubar. Untuk meneruskan karirnya Mark membuat band lagi bersama kawannya Travis bernama +44 atau plusfourtyfour. Nama ini diambil karena mereka membuat band ini di Inggris yang kode teleponnya +44.

Mungkin itu sedikit info dari saya, yang punya lebih saya harap komentarnya !!!.

Biodata Tom Delonge


Nama Lengkap
Thomas Matthew DeLonge, Jr.
Lahir
13 December 1975
Asal
Poway, California
Genre
Pop Punk Punk Rock Alternative Rock
Pekerjaan
Musisi
Instrumen
Vokal, Gitar
Karir
Blink-182 Angels & Airwaves Box Car Racer



Thomas Matthew DeLonge, Jr. atau sering disebut Tom DeLonge adalah salah satu mantan personil Blink 182. Di Blink 182 sendiri dia sebagai Vokal dan gitaris, kini setelah bubarnya Blink 182 dia bergabung bersama Angels & Airwaves. Dulu ketika masih bersama Blink 182 Tom dan Travis pernah membuat grup band beraliran Emo Box Car Racer di tahun 2002 yang mengeluarkan self title album.

Perjalannya bersama Blink 182 bermula ketika dia masih sekolah di Rancho Bernardo High School yang kemudian bertemu dengan Anne Hoppus, saudara dari Mark Hoppus yang nantinya akan mempertemukannya dengan Mark Hoppus. Di tahun 1992 Tom bertemu dengan Scoot Raynor ( sebagai drummer), bersama Mark dan Scoot akhirnya mereka membuat band bernama Blink, sebelum nantinya berganti nama mejadi Blink 182. Travis menggantikan Scoot yang kabarnya kecanduan alcohol dan Narkoba di album Enema of State.


Setelah mengeluarkan 8 album bersama Blink 182 dan terakhir mengeluarkan Greatest Hits akhirnya Blink 182 bubar. Tom kemudian bergabung bersama David Kennedy, Adam "Atom" Willard, dan Matt Wachter untuk membentuk band bernama Angels & Airwaves. . Dalam perjalanannya bassis mereka Matt Wachter ( mantan personil 30 Seconds to Mars) keluar dari band ini, kemudian dia digantikan oleh Ryan Sinn in May 2007.


Di tahun 2008 ini AVA telah mengeluarkan 2 album, album yang pertama adalah We Don't Need to Whisper (2006) dan I-Empire (2007). Dengan bergabung di AVA nampaknya Tom bisa lebih bereksperimen dengan musiknya yang sangat berbeda kala dia masih di Blink 182. Di Blink 182 musik yang dimainkan rata-rata beraliran Punk, sedangkan di AVA sentuhan berbagai instrumen dan gitar dari Tom dkk membuat musiknya lebih agak slow dibandingkan dengan Blink 182.
Sebagai pecandu musik saya mengharapkan Blink bisa bersatu lagi.

Biodata Travis


Travis Barker adalah salah satu Drumer hebat yang ada di muka bumi ini. Bersama Blink 182 aksi panggungnya begitu memukai hingga banyak dikagumi orang. Tak sedikit pula orang yang menjadikan travis sebagai panutan dalam hal bermain drum.

Kemudian yang saya suka dari Travis Barker adalah dalam hal gaya berpakaian. Dengan gaya berpakaiannya yang keliatan apa adanya dan agak nyeleneh itu Travis juga menjadi tensetter dalam hal berpakain. Nih selengkapnya biodata dari Travis Barker :


Nama : Travis London Barker
Lahir : 14 November 1975 (umur 33)
Asal : Fontana, California
Genre : Pop-Punk
hip-Hop
Punk Rock
Instrumen : Drum, Keyboard
Tahun aktif : 1994-sekarang
Terkait dengan : The Aquabats
Blink 182
Box Car Racer
Expensive Taste
The Transplants
The Suicide Machine
+44
Situs web : TravisBarker.com

Biografi Blink 182

Band aliran Punk paling terkenal di saentero dunia tahun 90-an Blink 182, sampai sekarang siapa sih yang ga pernah tau (atau minimal dengar) soal Blink 182.

Adalah Tom DeLonge, Mark Hoppus, ama Scott Raynor para personel yuang sebenernya pertamakali dikenal dengan nama "blink" saja. Album pertama mereka di 1993 berjudul "Fly Swatter"hehe lucunya album ini direkam di kamar Scott kontan saja kualitas suaranya kurang bagus alias ancur!. Terus disusul oleh album "buddha" di 1994 nama Blink 182 mulai digunakan karena ada band lain yang sebelumnya sudah mematenkan nama "blink" angka 182 yang jadi tambahan nama hanya nomor-nomor acak yang terlintas di kepala personelnya. Kesuksesan band ini terangkat pas manggung bareng NOFX dan sebagian lagu-lagunya jadi lagu tema video skate,surf, dan snowboard.

Blink baru punya album beneran di tahun 1994 "Chesire Cat", di tahun ini pulalah pergantian nama dari blink jadi blink 182 terjadi. Tertarik dengan musikalitas Blink, perusahaan rekaman gede, MCA mulai mengontrak mereka, dan meluncurkan albumnya:"Dude Ranch" dan lahirlah 2 lagu hit mereka "josie" serta "dammit" 2 lagu itu melambung di peringkat teratas charts amrik selama beberapa waktu. Di 1998 timbul Scott yang sudah sangat bergantung dengan alkohol memutuskan untuk keluar dan meninggalkan band karena ingin istirahat dan melanjutkan sekolah. Hilangnya satu anggota tentu butuh pengganti ,Travis Barker mantan drummer Aquabats dinobatkan sebagai pengganti Scott hingga saat ini.

1999 dengan dirilisnya album:"Enema of The State" sukses mengantarkan Blink ke puncak popularitas, banyak lagu2 dari album itu yang diputar di radio-radio dan Mtv untuk waktu yang cukup lama lagu-lagu seperti "Adam's Songs", "All The Small Things" , "What's my age again" ternyata mampu dijual kepasaran dan bersaing dengan band yang se-genre seperti ; NOFX, Green Day, dan The Offspring. Tapi tidak semua penggemar menyukaia perubahan dari Blink 182, para fans sejati yang mengikuti mereka sejak awal merasa kalau lagu-lagu blink di album itu sudah terlalu banyak terpengaruh oleh unsur pop dan keluar dari rock-punk.

Kesuksesan blink semakin menanjak pada tahun 2001, mereka melontarkan "Take Off Your Pants And Jacket" kepasar. Mereka juga muncul disampul majalah Cosmogirl dan memenangi "Nicklelodeon Kid's Music Awards". Tom dan Travis juga mulai serius berkecimpung di side-jobnya: Box Car Racer, band dengan aliran musik alternatif.

2002, muncul invasi dari simple Plan, GC, New Found Glory, yang juga turut meramaikan blantika musik saat itu, nggak gentar Blink-182 juga terjun dengan "Blink-182 Untitled" muncul lagu2 paling dahsyat dari Blink:"I Miss You","Down","Feeling This","Always" bener2 nunjukin proses kedewasaan dari band ini ada yang bilang kalo Blink terpengaruh ama musikalitas dari U2 ama The Police.

2005, blink mulai bubar dengan alasan "pingin kumpul bareng keluarga" sebagai perpisahan, dirilis "greatest hits", kini Blink-182 terpecah jadi 2 :"+44" yang digawangi Travis ama Hoppus sementara Tom DeLonge di "Angels And Airwaves". Dan pada 2009 ini dikabarkan Blink 182 melakukan reuni dan siap meluncurkan album baru.